Lynell Bookstore

Kisah KH Hasyim Asy\’ari Menggendong Nabi Khidir yang Menyamar Jadi Kakek Lumpuh, Disaksikan Mbah Kholil Bangkalan

Dalam kebiasaan Islam, Nabi Khidir AS dianggap sebagai sosok yang mempunyai keistimewaan dan mukjizat yang luar awam.

Salah satu mukjizat yang kerap kali dihubungkan dengannya ialah kesanggupannya untuk berubah format atau format fisiknya.

Dan salah satu sosok berimbas di Indonesia yang konon pernah dijumpai Nabi Khidir AS ialah KH Hasyim Asy\\’ari, sosok ulama luar awam, pendiri NU.

Akhirnya, dikala bersua Kiai Hasyim dikala masih muda malahan, formatnya tak dikenali.

Perlu dikenal, KH Hasyim Asy\\’ari ialah santri Syaikhona Kholil atau yang populer diketahui dengan Mbah Kholil Bangkalan. Momen itu juga terjadi di depan Mbah Kholil, mahaguru ulama nusantara.

Kesanggupan Merubah Bentuk Nabi Khidir AS

Kesanggupan ini diceritakan dalam berjenis-jenis kisah dan legenda Islam yang melibatkan Nabi Khidir AS, termasuk dalam cerita perjalanannya bersama Nabi Musa AS.

Dalam sebagian kisah, ia timbul sebagai seorang tua arif, sementara sbobet login dalam yang lain, ia dapat berubah menjadi sosok yang lebih muda atau malah berwujud lainnya.

Kesanggupan untuk berubah format ini kerap kali dianggap sebagai pedoman kebesaran dan keistimewaan yang dikasih oleh Allah SWT terhadap Nabi Khidir AS.

Menukil, jateng.nu.or.id, dalam kitab Fiqhul Hikayat, dikisahkan pernah suatu malam dikala turun hujan lebat, di pekarangan rumah Syaikhona Kholil Bangkalan telah ada seorang kakek sepuh yang lumpuh dan berjalan dengan metode ngesot. Syaikhona Kholil Bangkalan yaitu salah satu ulama besar di masanya.

Semacam Kisah KH Hasyim Asy\\’ari Bersua Nabi Khidir AS

Syaikhona yang memandangnya seketika berkata terhadap para santri. \\”Siapa yang bersedia menggendongnya?\\”

\\”Aku bersedia aduhai guru,\\” jawab salah seorang santri.

Kemudian santri itu malahan menggendongnya, dan dikala hingga di depan pintu rumah syaikhona, beliau seketika menyambutnya dengan penuh hormat dan takdzim pada tetamu sepuh itu.

Saat syaikhona dan tamunya selesai berbincang-bincang, dia kembali minta muridnya untuk menggendong orang tua tadi dan digendong kembali oleh santri yang sama, hingga ke depan pintu.

Saat santri itu pergi menggendong tetamu gurunya, syaikhona berkata terhadap para santri. \\”Saksikanlah hakekatnya ilmu-ilmuku telah dibawa oleh ia (santri yang menggendong tamunya)!\\”

Sesudah kejadian itu barulah dikenal rupanya tetamu syaikhona yang sepuh serta lumpuh itu ialah Nabi Khidir AS. Meski santri yang menggendongnya itu di kemudian hari menjadi Rais Akbar Nahdhatul Ulama (NU). Ia ialah Hadhratussyaikh KH Hasyim Asy\\’ari.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart