Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melayangkan pemanggilan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar. Pemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi rumah Dinas DPR RI.
Hari ini (8/5) bertempat digedung Merah Putih KPK, Regu Penyidik menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024).
Pada pemeriksaan kali ini, Indra tak sendirian, KPK juga ikut serta memeriksa saksi lainnya merupakan pihak vendor pengadaan proyek rumah dinas DPR RI Project Manager PT. Integra Indocabinet, Andrias Catur Prasetya.
Dalam perkara ini, KPK sempat menggeledah gedung Setjen DPR RI dengan menyasar sejumlah ruangan yang ada. Akhirnya ditemukan barang bukti elektronik.
Dari seluruh progres penggeledahan ini, di sebagian lokasi tim menemukan phenixsalonsuitesmn.com sebagian dokumen yg berhubungan dengan progres proyek, lalu bukti elektronik dan juga temuan transaksi keuangan berupa transfer sejumlah uang yang diduga kuat memiliki keterkaitan dengan peran para pihak yang diatur menjadi tersangka, kata Ali
Ali menyebut pada ketika progres penggeledahan itu ruangan yang disatroni oleh penyidik mulai dari ruangan staff Kesetjenan DPR RI sampai komponen Biro.
Geledah 4 Lokasi
Di satu sisi, penyidik juga sebelumnya terutama dulu telah mengerjakan penggeledahan kasus pengadaan perabotan rumah tangga DPR. Jikalau ada empat lokasi yang disatroni penyidik pada Senin (29/4) kemarin.
Penyidik juga sebelumnya juga telah mengerjakan penggeledahan di empat daerah yang berbeda, di Bintaro, Gatot Subroto, Tebet, dan juga Kemayoran yang merupakan rumah kediaman dan kantor dari para pihak yang telah diatur menjadi tersangka perkara tersebut, terang ia.
Dari hasil barang bukti yang telah didapat oleh penyidik dan dianggap berhubungan dengan erat menyeret nama Indra. Maka dijalankan penyitaan guna melengkapi berkas perkara yang tengah ditangani.
Dikala progres penyidikan ini cukup kami panggil para tersangka dan juga dijalankan progres penyelesaian berikutnya oleh bagus penahanan bagus guna keperluan penyidikan, pungkas Ali.
Penggelembungan Harga
Dalam perkara ini, diketahui telah terjadi penggelembungan harga dalam untuk pengadaan proyek rumah tangga untuk rumah dinas DPR RI sejak tahun 2020. Akhirnya negara telah mengalami kerugian sampai Rp120 Miliar.
Terdapat dua rumah dinas member parlemen Senayan yang telah dikorupsi, diantaranya di kawasan Kalibata dan Ulujami.
Sejauh ini telah ada sebagian perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut yang merupakan pihak pelaksana. Modus yang diterapkan juga dengan sistem bukan memakai nama perusahaan itu sendiri.