Selain kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dalam pemilihan presiden (pilpres) dengan jumlah kemenangan yang mengesankan, kejutan lainnya adalah tingginya peningkatan suara Partai Golkar pada pemilihan parlemen (pileg) 2024.
Berdasarkan hasil jajak pendapat KPU RI pada 20 Maret 2024, Golkar menjadi pemenang kedua pemilu parlemen dengan perolehan 23.208.654 suara atau 15,28 persen, tertinggal dari spaceman slot PDI Perjuangan dengan perolehan 25.387.279 suara (16,72 persen) sebagai pemenang pertama dalam pemilu legislatif.
Partai Gerindra memperoleh 20.071.708 suara (13,22%) sebagai pemenang ketiga. Perolehan suara Golkar meningkat sebesar 2,97 persen pada pemilu 2019. Dengan peningkatan signifikan pada pemilu kali ini, menurut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Golkar menang di 15 daerah pemilihan.
Jika diubah menjadi kursi parlemen, Golkar akan memiliki lebih dari 100 anggota DPR RI.Presiden Partai Pemenangan (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurrahman mengatakan jumlah tersebut berkisar antara 99 hingga 112 kursi parlemen.
Dengan kemenangan luas tersebut, tidak menutup kemungkinan Golkar akan memiliki jumlah wakil terbanyak di Senayan, lebih banyak dari kursi PDIP.
Sebab yang pertama memang nyata: pada pemilu 2019, perolehan suara Golkar lebih rendah dibandingkan Gerindra, namun secara rotasi kursi parlemen, Golkar berada di atas Gerindra.
Apa yang terjadi dengan peningkatan pemilu Golkar, meski tak ada kader Golkar yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024?