Lynell Bookstore

Cita-cita Iran Susanto dan Black Darts Club Sambut Darts National Competition Series 03

Iran Susanto Halimah yaitu founder Black Darts Club yang punya segudang pengalaman dan kenangan selama menggeluti dunia darts. Dikala ditemui di sebuah resto dan bar di Plaza Indonesia, pria yang akrab disapa Ko Iran itu menonjolkan gairah tinggi pada darts, sedangkan ia sehari-hari berprofesi sebagai konsultan hukum

Sebagai salah olahraga komunal, darts lazimnya dimainkan secara berkelompok dalam kelompok sosial di resto, bar, atau coffee shop yang jadi home base atau titik kumpul bagi para member. Sebelum pandemi COVID-19, olahraga ini sejatinya sempat menyebar secara masif di bermacam-macam kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Batam, Surabaya, Malang, sampai Bali.

Beragam darts team dan darts club bahkan terbentuk pada masa itu termask Pegasus, Happiness, Pirates, Cerberus, Overlimit, Rib Eyes, Warung Anyar, Darts Invader dan lain-lain. Tiap darts team dan darts club lazimnya mempunyai filosofi dan nilai-nilai tersendiri yang dimaksimalkan para member secara mandiri.

Adapun Black Darts Club milik Iran Susanto yaitu salah satu regu yang berdiri sebelum era pandemi. Dibentuk pada 2015, mereka mengusung filosofi kebersamaan dengan menghasilkan kelompok sosial sebagai daerah aman untuk menampung para pemain tanpa klub.

“Black itu didirikan tahun 2015. Filosofi yang kami usung kebersamaan, No rules No handicap in Black Darts Club. Black menjadi daerah penampungan orang-orang buangan. Pemain-pemain yang tak punya regu dan klub. Orang-orang yang tak punya uang buat main darts. Orang-orang spaceman slot yang nggak punya sahabat untuk bermain darts. Seluruh kami terima di Black” ujar Iran Susanto menyebutkan awal berdirinya Black Darts Club.

Di masa kejayaannya, Black Darts Club yang dahulu mempunyai homebase di Der Kafe Pademangan ini sempat menguasai sejumlah event dan kejuaraan olahraga darts, bagus di dalam ataupun di luar negeri. Black Darts Club juga pernah berkekuatan 51 member yang sangat bermacam-macam dari segi usia dan latar belakang.

Tenaga Tarik Black Darts Club

Sosok Iran Susanto yang terbuka dan asyik menjadi energi tarik bagi banyak orang untuk bergabung dengan Black Darts Club. Bukan cuma pemain darts, Iran Susanto juga sering kali mengajak dan mempersembahkan olahraga darts kepada siapa saja, bahkan remaja dan anak-anak.

Menariknya, Iran Susanto Iran Susanto uga tak segan membiayai operasional latihan para remaja dan anak-anak yang mempunyai bakat, potensi, serta keseriusan di bidang darts. Hal itu membikin dirinya tak ayal jadi sosok pemimpin yang dikagumi para member kelompok sosial.

“Ko Iran itu leader yang asyik. Support beliau itu total, tak hitung-hitungan. Banyak sahabat yang diajarin dan dibiayai untuk bermain darts. Tak cuma event kejuaraan di Indonesia, namun juga event di luar negeri seperti Malaysia, Singapira, Hongkong dan Makau. Aku gabung ke Black karena Ko Iran” sebut Ediyanto Othe, salah satu member senior Black Darts Club.

Senada dengan Ediyanto Othe, Juliane Julius, yang jadi member paling muda dalam Black Darts Club sejak bergabung di usia 12 tahun pada 2017, juga punya pandangan positif soal sosok Iran Susanto. Ia menganggap pendiri Black Darts Club sebagai pribadi yang rendah hati serta ramah.

“Ko Iran itu sahabatnya ayah saya. Banyak yang salah kaprah. Tampangnya saja galak, aslinya humble dan ramah, bahkan ceriwis menyukai ngobrol. Aku beberapa kali turut kejuaraan, merasa di-support banget sama beliau, jadi tak terasa ada pressure dan bobot,” ucapnya.

Black Darts Club Incar Momentum Kebangkitan

Mulai bangkitnya olahraga darts pascapandemi COVID-19 ditambah hadirnya bermacam-macam event serta kejuaraan yang diinisiasi oleh Indonesia Entertainment Group (IEG), membikin cita-cita Iran Susanto dan Black Darts Club kembali menyala.

Regu tersebut aktif lagi sesudah sekian lama vakum. Iran Susanto selaku founder bahkan sedang menjajaki prospek untuk membikin unit usaha F&B yangmenyediakan darts sebagai salah satu layanan utamanya.

Unit usaha tersebut rencananya akan dijadikan sebagai darts shop store, daerah para penggiat olahraga darts dapat berkumpul dan bermain, yang sekaligus menjadi homebase untuk Black Darts Club.

Beragam kenangan indah dan kebersamaan di Black Darts Club menjadi pemantik semangat untuk melaksanakan rencana besar tersebut. Apalagi, semua member Back Darts Club juga cukup antusias menyambut momentum kebangkitan ini.

“Kenangan paling berkesan buat saya bersama Black itu waktu berangkat ke Dartslive Malaysia Open 2018 dan waktu ke Batam untuk meramaikan opening resto darts di sana. Kebersamaannya sangat terasa sekali. Tak ada bobot sasaran untuk pemenang. Kita enjoy dan have fun. Ini yang berharap banget dapat dirasakan kembali,” katanya.

Kembali aktifnya Black Darts Club turut memantik bermacam-macam keinginan dari member lainnya seperti Ediyanto Othe. Ia berharap supaya soliditas yang selama ini sudah ada di Black semakin kuat.

Tak sampai di situ, Ediyanto juga berharap komunitasnya mampu memainkan peran lebih dalam memajukan olahraga darts di Indonesia, bagus secara seketika seperti regenerasi pembinaan bibit-bibit baru atlet darts, ataupun yang bersifat organisatoris dan administratif seperti anjuran dan dukungan untuk penyusunan organisasi induk yang mengatur serta mengurus olahraga darts di Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart