Sejarah profesi guru di Indonesia memiliki akar yang panjang dan beragam, mencerminkan perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi di nusantara. Berikut adalah rangkuman sejarah perkembangan profesi guru di Indonesia:
Zaman Kerajaan dan Kolonial
- Kerajaan Hindu-Buddha
- Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, pendidikan terutama berada di bawah naungan biara-biara dan istana kerajaan. Guru-guru pada masa ini adalah para pendeta dan cendekiawan yang mengajarkan ajaran agama, sastra, dan ilmu pengetahuan.
- Contoh terkenal adalah para biksu di Kerajaan Sriwijaya yang mengajar di pusat pembelajaran di Sumatera.
- Kerajaan Islam
- Dengan masuknya Islam, pondok pesantren menjadi pusat pendidikan di Indonesia. Kyai dan ustadz adalah guru-guru yang mengajarkan Al-Quran, hadis, fiqh, dan ilmu-ilmu lain dalam konteks Islam.
- Pesantren-pesantren ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, dan mereka memainkan peran penting dalam pendidikan agama dan budaya.
- Zaman Kolonial Belanda
- Pada masa penjajahan Belanda, sistem pendidikan formal diperkenalkan dengan sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial dan misionaris.
- Guru-guru pribumi dididik di sekolah-sekolah guru seperti Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan kweekschool (sekolah guru).
- Pendidikan pada masa ini terbatas pada golongan elit dan https://subangjawara.com/ratusan-guru-honorer-di-jakarta-dipecata-mendadak/ priyayi, sementara rakyat biasa masih sulit mengakses pendidikan formal.
Masa Kebangkitan Nasional
- Pergerakan Nasional
- Pada awal abad ke-20, muncul kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi perjuangan kemerdekaan. Tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Ki Hajar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan untuk rakyat.
- Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, yang menekankan pendidikan yang berbasis pada kebudayaan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Masa Kemerdekaan
- Pasca Kemerdekaan
- Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah berupaya mengembangkan sistem pendidikan nasional yang merata dan inklusif.
- Guru-guru menjadi pilar penting dalam membangun bangsa, dengan banyaknya didirikan sekolah-sekolah negeri di seluruh pelosok tanah air.
- Orde Lama dan Orde Baru
- Pada masa Orde Lama (1945-1966), pendidikan lebih diarahkan untuk mencetak generasi yang memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme.
- Pada masa Orde Baru (1966-1998), pemerintah lebih menekankan pada pembangunan dan modernisasi pendidikan. Program Wajib Belajar 6 tahun dan kemudian 9 tahun diperkenalkan untuk meningkatkan akses pendidikan dasar.
Era Reformasi dan Kontemporer
- Reformasi Pendidikan
- Pada era Reformasi (1998-sekarang), terjadi berbagai reformasi dalam sistem pendidikan, termasuk desentralisasi pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan.
- Program Sertifikasi Guru dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) diperkenalkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru.
- Kurikulum terus disesuaikan dengan kebutuhan zaman, seperti Kurikulum 2013 yang menekankan pada pendidikan karakter dan keterampilan abad 21.
- Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan
- Era digital membawa perubahan signifikan dalam cara guru mengajar dan berinteraksi dengan siswa. E-learning dan teknologi pendidikan semakin diadopsi dalam proses pembelajaran.
- Pandemi COVID-19 mempercepat penggunaan teknologi dalam pendidikan, dengan pembelajaran jarak jauh menjadi norma baru untuk sementara waktu.
Kesimpulan
Peran guru di Indonesia telah berkembang dari pendidik agama dan budaya pada masa kerajaan, menjadi agen perubahan dan modernisasi pada masa kolonial dan pasca kemerdekaan, hingga menjadi fasilitator pembelajaran berbasis teknologi di era digital. Sepanjang sejarah, guru di Indonesia selalu menjadi pilar penting dalam pembangunan bangsa dan pembentukan karakter generasi muda.